Agar Allah Urus Hidup Kita

, , No Comments

Hal yang paling membahagiakan dalam hidup ini adalah saat Allah selalu mengurus kehidupan kita. Sungguh membahagiakan apabila Allah selalu hadir dalam masalah-masalah kita dan membawakan kemudahan untuk kita. Sangat menentramkan apabila Allah menjamin kesejahteraan kita. Allah menjamin rejeki kita. Allah mengurus keperluan kita. Dan yang tak kalah penting adalah, Allah selalu mencukupkan keperluan kita. Dalam sebuah ayat Allah berfirman,

"Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya". [Ath-Thalaq : 3]

Dialah orang-orang tawakal yang Allah urus hidupnya. Ya, tawakal adalah kunci agar Allah datangkan pertolongan-Nya. Tawakal adalah ketentuan yang harus ada pada diri seorang mukmin agar Allah selalu membersamai hidupnya. Tawakal akan datang dalam diri jika iman sudah bersemayam dalam jiwa.

 … dan bertaqwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang beriman bertawakal” (QS. Al Ma’idah: 11).

Dengan bertawakal, bukan hanya Allah akan memudahkan urusan seorang hamba yang mukmin. Namun, Allah akan menutupi dari kesusahannya, serta memelihara dari kejahatan manusia serta melindunginya. Seperti mudahnya Allah melindungi rasulullah saw dari makar Bani Nadhir yang hendak memberi celaka pada diri rasulullah saw. Allah melindungi Rasullullah saw karena Rasulullah telah tawakal sepenuhnya kepada Allah Dzat Yang Maha Melindungi.

Dengan tawakal yang bersemayam dalam dada seorang mukmin, tak ada sesuatu di dunia ini yang membuat resah hati. Tak ada sesuatu yang membuat gundah diri. Tak akan ada. Hati tak akan resah jika jodoh belum bertemu. Tak kan gundah jika rejeki banyaknya hanya segitu. Karena orang-orang yang takut dengan rejeki, takut tak bertemu jodoh, takut tak punya anak, takut banyak anak, takut tak bisa makan, takut tak berkuasa, takut akan hal-hal yang belum didapat di dunia, sesungguhnya ia bukannya kurang apa-apa, hanya kurang iman dan tawakal yang tumbuh dalam dadanya.

Orang yang sibuk memikirkan dunia hingga menyita pikiran, ia tak akan mendapat apa-apa kecuali lelah, penat dan, stress semata. Kenapa bisa stress? Karena ada tambatan lain selain Allah Shubhanahu wa Ta’ala. Karena ada tandingan lain di dalam hatinya selain Allah Yang Maha Perkasa. Hidupnya jadi tak terurus karena Allah berpaling darinya. Allah jauhkan ketenangan jiwa krn ia menduakan Allah dalam hatinya. Allah memalingkannya dari keberkahan hidup karena ia tinggalkan tawakal. Hingga Allah akan memalingkan hatinya dari sakinah. Hidupnya semakin sulit, semakin jauh dari Allah. Penyebabnya ialah ia tinggalkan tawakal pada Allah. Ia masih menyandarkan hidupnya kepada selain Allah.

Oleh karenanya, jika kita ingin diurus oleh Allah, dimudahkan urusan kita, dicukupkan keperluannya, dihindarkan marabahaya, maka kuncinya satu, yaitu tawakal. Tentang tawakal, jangan sampai pemahaman kita terpental. Tawakal itu bukan hanya pasrah tanpa usaha. Tawakal pun bukan berarti pasrah setelah berusaha. Karena hakikatnya, tawakal itu bukan hanya dipenghujung cara. Namun tawakal itu bergantung pada Allah sepanjang cara menjalankan asa. Tawakal ialah milik orang-orang yang sungguh-sungguh ikhtiarnya. Lihatlah bagaimana Hajar ibunda Ismail yang ditinggalkan suaminya, Ibrahim, di lembah baka. Tak ada pohon, tak ada orang. Hajar berlari-lari antara Shofa-Marwa hingga 7 kali. Hajar sungguh-sungguh berikhtiar kepada Allah dan Allah mengucurkan mata air di bawah kaki Ismail.

Begitu pun teladan dari orang yang paling tawakal, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Sebelum hijrah, ia shalallahu ‘alaihi wa sallam atur strategi terlebih dahulu. Saat perang Uhud, rasulullah tak meninggalkan musyawarah, memakai baju lapis besi, dan mengatur pasukan. Padahal rasul tahu bahwa tak kan ada luka di tubuhnya kecuali atas ijin Allah. Begitulah tawakal yang telah diajarkan. Dengannya (tawakal) Allah memudahkan urusan kita. Dengannya, Allah jauhkan kita dari bahaya. Dan karenanya (tawakal) Allah mengurus kehidupan kita.


Wallahu a’lam bishowab.

0 komentar:

Post a Comment