Nikmat Islam, Nikmat yang Paling Besar

, , No Comments
Sahabat, kita tentu tahu bahwasanya Allah mengharamkan syurga bagi mereka yang kufur terhadapnya, sebagimana dalam firman Allah, “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (Q.S Al-Maidah: 72)

Surga telah diharamkan Allah atas orang-orang kafir. Surga yang diliputi dengan segala bentuk keindahan dan kenikmatan hanyalah bisa diraih oleh orang-orang yang mau menyembah dan beriman kepada Allah. Maka, sebesar-besar nikmat yang ada di dunia ini adalah nikmat Islam. Ya, Islam adalah nikmat Allah yang paling besar. Islam-lah yang dapat mengantarkan seorang hamba menapaki jalan benderang menuju pintu kebahagiaan bernama Jannah.

Apabila Allah menginginkan hambanya dalam kebaikan, maka Allah akan matikan dia dalam keadaan Islam. Kita hanyalah manusia lemah yang tidak pernah mengetahui akan seperti apa kita saat mati nanti. Oleh karenanya, doa adalah kebiasaan yang senantiasa kita lakukan untuk memohon kepada Allah agar ditetapkan kehidupan kita di atas jalan Islam. Doa adalah senjata kita agar Allah mengkaruniakan hal terindah dalam hidp kita. Yakni, hidup dan mati dalam keadaan Islam. Sebagaimana doa yang diajarkan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, “wahai yang menetapkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamamu.”(H.R Ahmad dan Tirmidzi). Hanya berada di atas agama Allah-lah kebahagiaan kita langgeng sampai akhirat kelak.

Kita dapat menyaksikan bahwa pada hari ini begitu banyak perkara yang tersebar di sekeliling kita adalah perkara yang berbentuk syubhat (penipuan dan perkara yang meragukan), dan syahwat (yang membangkitkan nafsu). Semua perkara ini dapat menyebabkan seseorang berpaling (dari agama Allah). Inilah tanda-tanda akhir jaman seperti yang dikabarkan nabi. Seseorang begitu mudahnya beriman di malam hari dan kafir di pagi hari, atau pun kafir di pagi hari dan beriman di petang hari.
Tetapi Allah Maha Tinggi. Apabila Allah mencintai seorang hamba maka Allah akan wafatkan dia dalam keadaan Islam, Allah akan menetapkan kematiannya di dalam Islam. Agar kita termasuk ke dalam orang-orang yang dicintai Allah, maka hendaknya kita senantiasa menghadirkan hati yang gembira tatkala menyembah Allah. Janganlah kita melakukan suatu ibadah hanya semata-mata untuk menyelesaikannya, tetapi hendaknya kita melakukan suatu ketaatan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Kita senantiasa berdoa agar dijauhkan dari segala bentuk kemaksiatan. Sejatinya, Allah tidak dimudharatkan oleh kemaksiatan yang kita lakukan. Tetapi kitalah yang binasa apabila melakukan kemaksiatan. Oleh karena itu, marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa. Yakni, menjaga iman dan taqwa saat bersama banyak orang maupun saat dalam keadaan sendirian.
Sahabat, sesungguhnya mati dalam keadaan islam, dalam apapun juga keadaannya, jauh lebih baik dibanding mati dalam kekufuran. Maka senantiasa kita meminta pertolongan Allah agar dikuatkan dalam memegang teguh ajaran Islam sampai maut menjemput. Contoh yang mulia dapat kita petik dari  kisah sahabat, Amru bin Ash tatkala hampir tiba wafatnya berkata, “ya Allah aku bukanlah seorang yang lepas dari dosa maka aku memohon pengampunan. Dan aku bukanlah orang yang kuat dalam beribadah, maka aku memohon pertolongan. Dan tiada bantuan dan kekuatan kecuali (dengan) pertolongan Allah.“


Salah satu kenikmatan dalam berislam adalah saat Allah membangunkan kita dari tempat tidur untuk sholat subuh berjamaah, memudahkan mengeluarkan sedekah, dan berjalan menuju majlis ilmu. Itulah rahmat dari Allah. Oleh karenanya, senantiasa dalam keadaan lapang maupun sempit, kita berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam berbuat ketaatan. Tiada kegembiraan bagi seorang hamba yang lebih besar dari apapun di dunia ini selain kegembiraan terhadap islam. Seorang hamba sudah seharusnya bersyukur kepada Allah karena telah dijadikan seorang muslim. Dalam suatu majlis, Syaikh Shaalih Al Maghamsi (hafidzahulloh) menyampaikan kalimat penuh hikmah, “kita semua selalu dalam Rahmat Allah, dilahirkan sebagai Muslim. Yakni, Allah memberi kita Islam tanpa kita memintanya, maka semoga Allah mengaruniakan kepada kita semua syurga tatkala kita memintanya.”

0 komentar:

Post a Comment